Sunday 20 April 2008

sesi pemotretan

Senin, 14 April 2008
Siang hari sekitar jam 10 pagi. Bapak saya sudah ada dirumah, beliau memang ijin pulang lebih awal karena sedang tidak enak badan dan akan pergi ke dokter sore harinya. [he he he ... indahnya, pergi ke dokternya sore hari dah ijin mulai jam 9 pagi]. Ada seorang pegawai kelurahan ke rumah bawa 2 lembar undangan bertuliskan nama saya dan kakak saya. Isinya, undangan untuk pemotretan untuk paspor, visa, dan dokument administrasi untuk misi 2009.

Selasa, 15 April 2008
Sesi pemotretan dimulai. Ada acara petak umpet sama beberapa keluarga dekat dan tetangga yang tanya "eh wahyu, kapan datang ?? mau pergi kemana?"
Di Depag pun, kakak saya masih harus main petak umpet karena Depag Bondowoso satu komplek sama kantor kakak saya dan tempat pemotretan di koperasi tempat banyak kenalan kakak saya sliweran.
Dan pemotretan sukses ... tanpa diketahui orang-orang yang kami kenal ... Alhamdulillah ...

Pakaian saya waktu itum kemeja biru joger punya bapak dengan potongan rambut pendek minimalis ...

Note : petak umpet ditujukan menghindarkan diri dari ujub, riya', dan takabur ...

Ya Allah, mudahkanlah ... lancarkanlah ...

pilih mana, dunia atau akhirat ???

Saya adalah lulusan STM yang sudah bisa kerja dengan gaji yang alhamdulillah walau sering telat, masih dapat dikatakan gaji saya masih diatas rata-rata, terlebih saya masih sendiri dan belum ada yang dinafkahi dan belum ada tanggung jawab yang besar dalam hal financial.

Kalau ada yang bertanya,
mana yang lebih utama, dunia atau kehidupan setelah dunia ?
mana yang lebih utama, sholat atau nonton ?
mana yang lebih utama, shodaqoh atau nraktir temen ?

saya yakin jawabannya adalah kehidupan setelah akhirat, sholat, dan shodaqoh

tapi, kalo kita punya rezeki 30 juta ...
mana yang lebih utama, 30 juta tadi jadi DP buat beli rumah atau menunaikan haji ???

uang 30 juta adalah undangan Allah, semua kembali kepada diri kita, ingin memenuhi panggilan tersebut atau tidak ... Allah tidak memaksa, Allah tidak butuh haji kita, namun kita pasti butuh ridhoNYA ...

kita tidak pernah tahu selama apa kita hidup dan apakah Allah masih akan mengundang kita untuk kali kedua

Ya Allah, lancarkanlah ... mudahkanlah ...