Thursday 22 April 2010

Selamat Datang di Makkah Al Mukarammah

"Koper saya kok nggak ada ya ? trus kenapa koper-koper itu nggak ada yang ambil ya ?" gumam saya masih dengan ihram di depan gerombolan koper yang membisu. Saya sudah cari-cari ke gerombolan koper di lantai yang lain tapi tetap tidak ditemukan. Selidik punya selidik, ternyata rombongan kami dipecah menjadi 3 group dan terpisah di 3 rumah yang berbeda (1 rumah pemondokan biasanya terdiri dari 7-10 lantai dengan kapasitas sampai 300an jemaah). Dan nggak cuma dipecah jadi 3 group, pengangkutan koper per rombongan pun tidak beraturan. Waktu di KAAIA koper hanya dipastikan terangkut, tanpa memperhatikan nomor bus dan rombongan.
Jemaah sudah mulai terpisah dan sudah mulai diuji kesabarannya dengan kasus kapasitas tiap-tiap kamar yang tidak sesuai dengan jumlah anggota per regu. Artinya ada kalanya 1 regu tidak berkumpul dalam 1 kamar atau ada 1 anggota regu yang terpaksa harus rela berpisah dari regunya untuk menyesuaikan dengan kapasitas kamakkahmar yang ada.
Beristirahatlah kami sejenak, dan saya termasuk jemaah yang harus keluar kamar karena kamar hanya berkapasitas 9 orang sementara regu saya 10 orang. Namun, setelah kondisi kamar disesuaikan, akhirnya cukuplah kamar kapasitas 9 orang tadi dihuni 10 orang.
Tak lama berselang, ada jemaah regu lain yang masih belum dapat kamar dan kasusnya sama dengan yang saya alami. Beruntungnya saya yang masih di'urus' oleh KaRu, nah jemaah tadi sepertinya dibiarkan untuk mandiri dan mencari-cari kamar yang kosong.
"Pak, saya titip barang di kamar bapak ya, untuk tidur, nggak masalah saya tidur di luar. Saya sudah cari-cari tapi nggak ada kamar yang pas buat saya"
"Wah, tapi disini sudah kelebihan satu Mas, kalo mau uyel-uyelan yha monggo ..."
"ga masalah pak ... terima kasih"
Akhirnya bertambahlah regu kami dengan 1 orang.
Setelah istirahat sejenak, mulailah mencari-cari koper. Beruntung ada warga Indonesia kenalan KaRu yang tinggal di Makkah. Kebetulan pak KaRu juga dititipi Pepes Tongkol untuk dikasikan ke orang tadi. Bingung ? yha pokoknya kami akhirnya dibantu oleh seorang WNI yang tinggal di Makkah lah ceritanya ...
Pencarian diakhiri menjelang jam 9 karena harus segera umrah. Niat awal dari tanah suci kan ibadah, bukan cari koper makanya diputuskanlah untuk langsung ber-umrah.