Thursday 27 August 2009

Paspor Hijau dan Meningitis

Akhirnya pemerintah Indonesia gagal melakukan lobby kepada perintah Saudi agar tetap mengizinkan jemaah haji Indonesia menggunakan paspor khusus (paspor coklat) berarti ada satu dokumen lagi yang harus segera diselesaikan.
Selidik punya selidik, ternyata pengurusan dokumen paspor hijau tidak dapat diwakilkan karena harus foto langsung dan ambil sidik jari di Imigrasi. Sempat terfikir akan urus paspor di Imigrasi Jakarta, namun pastinya berbayar dan rumit pengurusan selanjutnya (mensynkronkan dengan dokumen lain di Depag). Akhirnya untuk pertama kalinya mensengajakan diri pulang untuk pengurusan paspor di Imigrasi Jember (kantor Imigrasi terdekat di Bondowoso).
Dan nggak hanya itu, setelah kemarin sukses dengan mengirimkan hasil laboratorium dari jakarta untuk test kesehatan tahap 2, ternyata belum cukup sampai disana untuk dapat dinyatakan sehat pada test kesehatan tahap 2 ini. Pemerintah Saudi mewajibkan vaksinasi meningitis untuk mendapatkan visa masuk Saudi. Dan pemerintah Indonesia juga menghimbau untuk vaksinasi flu karena merebaknya virus flu babi hampir di seluruh dunia. Nah, daripada saya harus merogoh duit buat vaksinasi mandiri di Jakarta, sekalian urus paspor, maka diputuskan juga untuk vaksinasi di RSUD Bondowoso bersamaan dengan pengurusan Paspor.
Sabtu, 22 Agustus 2009
Hari pertama puasa Ramadhan 1430 H
Terbang pake pesawat sore setelah pagi harinya sidang Kuliah Kerja Praktek
Senin, 24 Agustus 2009
07.30 -- Imigrasi
Sudah stand by di kantor Imigrasi Jember. Udah banyak orang disana, tapi sepertinya bukan jemaah dari Bondowoso, mungkin dari kabupaten lain, soalnya hampir semua jemaah haji Bondowoso sudah foto dihari yang berbeda. Belakangan saya ketahui ternyata tanggal 24 tersebut adalah hari terakhir pengurusan dokumen untuk calhaj Bondowoso. Banyak yang pake baju koko sama kopyah. Beberapa ada yang pake sarung. Dan saya dengan sangat percaya diri mengenakan kemeja dengan bawahan celana jeans. Tak pelak saya jadi tontonan calhaj lain. Boleh donk, kan acaranya pengambilan foto, jadi nggak harus pake baju kaya mau ke masjid kan ... he he he ...
Di kantor Imigrasi hanya pemotretan dan pengambilan sidik jari, antreenya nggak lama, soalnya masih pagi. Sesi wawancara juga hanya ditanya nama ayah saja. Secara nama saya sudah 2 suku kata dan ayah saya juga 2 suku kata, jadilah nama paspor saya penggabungan nama saya dan ayah saya.
10.00 -- Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso
Menemui PIC yang sudah diketahui sebelumnya, ternyata eh ternyata belum bisa vaksinasi meningitis karena 1 ampul vaksin untuk 8 orang dan hari itu hanya saya yang belum vaksinasi. Akhirnya diputuskan untuk meningitis dilakukan setelah libur bersama Idul Fitri setelah mengumpulkan calhaj-calhaj yang juga belum vaksinasi.
Untung saja kejadian meningitis tidak terjadi untuk vaksin flu. Jadi siang itu juga langsung dapat vaksin flu. Bayar 150 K IDR, karena vaksin flu sifatnya hanya himbauan.
Akhirnya selesailah pengurusan dokumen haji dengan meninggalkan hutang vaksin meningitis yang akan dilakukan ba'da idul fitri nanti ...