Ibadah haji adalah ibadah fisik yang memerlukan persiapan fisik yang matang. Disamping persiapan mental tentunya. Dan demi mensukseskan misi 2009 saya sejumlah rencana sudah saya susun demi melatih fisik saya. Sekedar gambaran, untuk thawaf dan sa'i total jarang yang ditempuh kira-kira 7 km [sumber : berbagai pengalaman haji beberapa hajiwan/hajiwati] kalo ditambah jarak dari pemondokan ke Masjidil Haram kira2 3 km pulang pergi, maka total 10 km jarak yang harus ditempuh untuk sekali umrah/thawaf haji, jarak ini belum ditambah kalo akan mengumrahkan kerabat yang sudah meninggal. Jarak ini belum dihitung kalau terpaksa harus jalan kaki dari satu tempat ke tempat lain karena nggak kebagian bus atau nggak sabaran menunggu bus. Belum lagi ketahanan fisik sejak dari rumah, pendopo kabupaten, asrama haji, bandara di tanah air, terminal haji dan imigrasi bandara di tanah suci pastilah menguras ketahanan tubuh. Dan kalau tubuh mulai letih hal ini bisa berdampak pada mood dan daya tahan mental, padahal disinilah ujian kesabaran dimulai.
Rencana tersebut adalah, bangun pagi sekitar jam 2 untuk kencan rahasia, lalu tidur lagi dan bangun saat adzan shubuh. Sholat shubuh lalu cabut ke monas lari 7 putaran [ini jarak hanya dalam hitungan kasar saya kalo ditambah perjalan pulang pergi bisa mencapai 10 km] lalu pulang dan persiapan ke kantor. Begitulah rutinitas setiap hari kecuali senin dan kamis.
Namun apadaya rencana tersebut masih dalam buku rencana saya dan belum terealisasi. Kondisi saya sekarang tidak memungkinkan untuk melakukan hal tersebut atau saya malah masuk rumah sakit karena kelelahan. Hal inilah yang paling membuat saya risau belakangan ini. Saya masih risau karena 'dunia' ini mengenggam saya begitu erat ...
yakinAllahmasihmenyiapkansegalanyasehinggasegalanyaakanpasdatangdisaatyangtepat
ya Allah ... mudahkanlah ... lancarkanlah ...
Rencana tersebut adalah, bangun pagi sekitar jam 2 untuk kencan rahasia, lalu tidur lagi dan bangun saat adzan shubuh. Sholat shubuh lalu cabut ke monas lari 7 putaran [ini jarak hanya dalam hitungan kasar saya kalo ditambah perjalan pulang pergi bisa mencapai 10 km] lalu pulang dan persiapan ke kantor. Begitulah rutinitas setiap hari kecuali senin dan kamis.
Namun apadaya rencana tersebut masih dalam buku rencana saya dan belum terealisasi. Kondisi saya sekarang tidak memungkinkan untuk melakukan hal tersebut atau saya malah masuk rumah sakit karena kelelahan. Hal inilah yang paling membuat saya risau belakangan ini. Saya masih risau karena 'dunia' ini mengenggam saya begitu erat ...
yakinAllahmasihmenyiapkansegalanyasehinggasegalanyaakanpasdatangdisaatyangtepat
ya Allah ... mudahkanlah ... lancarkanlah ...