Wednesday, 10 February 2010

Embarkasi Juanda Surabaya

melanjutkan perjalanan ....Justify FullMasjid Agung Surabaya

17 November 2009
Pukul 05.00 WIB Tiba di Masjid Agung Surabaya untuk melaksanakan sholat shubuh. Jadwal yang ditentukan oleh Embarkasi untuk masuk asrama haji adalah jam 07.30 WIB. Jadi masih ada waktu untuk istirahat setelah menempuh perjalanan hampir 5 jam dari Bondowoso ke Surabaya. Di tempat inilah saya untuk pertama kalinya bertemu dengan semua anggota regu dan rombongan. Mengenal lebih dekat ketua regu dan ketua rombongan. Ternyata meski kloter campuran, Depag Kabupaten memberangkatkan satu pembimbing haji untuk membimbing jemaah melaksanakan haji. Jadi nanti selain ada pembimbing haji dari kloter, juga ada pembimbing dari kabupaten.

Ada acara ngaji sebagai bahan pembekalan sebelum pemberangkatan dan kegiatan secara global selama di embarkasi Surabaya.

Pukul 07.30 WIB
Masuk Embarkasi Surabaya. Ada sedikit seremonial penyambutan, namun tidak terlalu lama. Selebihnya adalah acara pemeriksaan kopor (random), pemeriksaan kesehatan (random), pembagian buku kesehatan, obat-obatan dasar dan gelang identitas. Dibagikan juga kartu makan dan nomor kamar di asrama. Setelah acara pembagian gelang identitas tadi, setelah itu adalah acara bebas. Jemaah diminta untuk istirahat mempersiapkan diri untuk penerbangan 10 jam keesokan harinya.

Tips : Letakkan kunci koper di tas gantung, dan tempatkan di tempat yang mudah diambil supaya jika 'beruntung' dipanggil untuk bongkar koper tidak mengalami kesulitan.

Suasana Penerimaan Jemaah oleh Petugas Embarkasi
Pemeriksaan Kesehatan khusus Jemaah Wanita

Pada saat masuk, semua jemaah diperlakukan seperti selebritis, banyak kamera yang jeprat-jepret. Tentunya bukan dilakukan oleh wartawan, tapi oleh juru foto yang nantinya foto-foto tadi dicetak dan dijual kepada jemaah. Persis kejadiaanya di arena wisuda atau lomba-lomba.

Tips :
jika berminat dengan foto-foto tadi, sebaiknya jangan langsung beli, tapi menunggu beberapa saat sampai kita akan meninggalkan embarkasi (asrama haji) biasanya harganya diobral.


Selama di asrama haji hampir dikatakan tidak ada kegiatan selain istirahat. Fasilitas makan minum diberikan sebanyak 3 kali plus 2 kali makanan ringan (kue). Makanan yang disajikan cukup variatif dan sangat memuaskan. Dan di ruang makan saya bertemu dengan jemaah haji bernasib sama dengan saya yaitu : tinggal di jakarta tapi berangkat dari bondowoso, tanpa bimbingan manasik ...

Oia, selama di asrama jemaah tidak diperkenankan kontak dengan pihak luar misalnya menerima tamu. Jika akan menerima tamu, jemaah dapat melakukannya di luar areal asrama haji atau di kantin asrama haji. Untuk di kantin pun tamu dan jemaah dipisah, mirip dengan suasana sel jenguk penjara yang ada di film-film. Ironis, tapi demi kenyamanan dan ketertiban jemaah, langkah tersebut sangat direkomendasikan.

18 November 2009
Pukul 00.00 WIB
Jemaah sudah dibangunkan dan mempersiapkan diri untuk proses pemberangkatan. Semua jemaah dari kabupaten Bondowoso sudah sepakat untuk mengambil miqot di atas pesawat. Sebelumnya, masalah pengambilan miqot ini sebelumnya diperdebatkan apakah mengambil di Jeddah atau diatas pesawat. Alhamdulillah Allah mengkaruniakan pemahaman dan kemantapan hati kepada semua jemaah calon haji untuk mengambil miqot di atas pesawat. (khusus jemaah Bondowoso). Jadi saat jemaah dibangunkan untuk mempersiapkan diri juga diingatkan untuk melepas semua pakaian berjahit (untuk jemaah pria).

Kemudian semua jemaah berkumpul di aula besar (Aula Bir Ali) untuk menerima living cost dan paspor serta dokumen haji. Disini hebatnya jemaah calon haji, hanya dengan satu kali instruksi, pembagian paspor dan living cost ini berjalan dengan tertib.

Aula Bir Ali Embarkasi Surabaya

Tips :
  • Jangan terlalu banyak membawa barang bawaan di tas dokumen (dikenal dengan tas paspor) nantinya paspor dan living cost akan dimasukkan oleh petugas dalam tas tersebut. Kalau tas kita terlalu penuh, maka akan menyulitkan petugas saat memasukkan paspor dan living cost, serta menyulitkan kita juga saat mengambilnya.
  • Berikut barang bawaan yang lazim ada di tas paspor : buku doa, kunci tas dan koper, buku kesehatan, obat-obatan dasar (bawa kira-kita untuk 2-3 kali minum saja supaya tidak terlalu penuh).
  • Sebaiknya tidak membawa quran di tas paspor karena cukup memakan tempat. Untuk mengisi waktu perbanyak talbiyah saja, sebab ini yang dicontohkan oleh Rasul.
  • Kosmetik dan segala sesuatu yang mengandung parfum (termasuk minyak angin, balsem, minyak kayu putih dan semacamnya) sebaiknya dimasukkan di tas tenteng. Selain menghemat tempat, hal ini juga efektif menghindarkan kita melanggar larangan ihram karena memakai wewangian.
  • Melihat kegiatan selama di asrama haji yang hanya kurang dari 24 jam, jadi nantinya dapat dikira-kira barang-barang apa saja yang perlu dibawa, dan barang apa saja yang perlu dihindari supaya tidak merepotkan nantinya, tips selengkapnya silakan baca di sini

No comments:

Post a Comment